Kalau di ingat-ingat, ternyata pengalamanku menonton film di gedung bioskop dapat dihitung dengan jari. Dari ingatanku yang kusadari sekarang ini, setidaknya hanya 5 kali seumur hidupku aku sempat menonton film di gedung bioskop. Seingatku aku menonton bioskop pertamakali sewaktu aku duduk di TK atau kalau tidak ya duduk di Sekolah Dasar kelas 1. Waktu itu aku diajak oleh pamanku ke gedung bioskop untuk menonton film, yang aku tidak tahu apa judulnya waktu itu. Yang jelas film itu merupakan filmnya Dono Kasino Indro. Sempat juga aku mengemukakan kekagumanku kepada ibuku waktu itu dengan mengatakan bahwa aku baru saja menonton film di sebuah terlevisi raksasa. Sebuah celotehan yang membikin bibir ibuku tersenyum.
Film yang kedua yang aku toton merupakan film laga yang sempat, waktu itu, menghebohkan dunia masa kecilku. Setidaknya aku telah berada di kelas 3 atau kelas 4 Sekolah Dasar waktu itu ketika film Saur Sepuh, dengan lakon utamanya Brama Kumbara di putar secara terus-menerus dan menjadi hit di gedung Bioskop. Hal tersebut terutama juga dipengaruhi oleh drama Saur Sepuh yang setiap hari aku simak dan dengarkan di Radio. Anda yang seumuran dengan aku mungkin juga akan mempunyai gairah yang sama waktu itu yaitu mendengarkan Drama Radio Saur Sepuh.
Film Saur Sepuh tersebut aku tonton dengan seorang satu kelasku. Kami berdua pergi sendirian ke gedung bioskop Kartika waktu itu (sebelum di robohkan dan dijadikan halaman klenteng tentunya) setelah memohon ijin kepada ortu tentunya. Dengan uang seadanya kami berangkat ke Muntilan dan menyaksikan film tersebut (aku ingat juga uang yang kami bawa tidak kami belikan tiket karena ada seseorang yang membayarkan tiket kami waktu itu, seseorang yang merupakan famili dari temanku yang bersamaku).
Habis menonton film tersebut malam harinya aku sempat terbayang bayang pada adegan Mantili yang dibuang ke dasar jurang setelah sebelumnya diperkosa oleh beberapa penjahat. Aku sampai tidak bisa tidur dengan tenang waktu itu, terutama karena aku tidur sendirian. Adegan yang masih teringat di otakku tentang film Saur Sepuh itu adalah adegan berterbangan di udara dengan menggunakan pelepah daun kelapa dan berkelahi di atasnya. Waktu itu aku terkagum-kagum dibuatnya.
Waktu duduk di SMP aku juga sempat diajak sekali menonton bioskop oleh temanku. Yang kuingat waktu itu hanyalah Jackie Chan yang jadi tokoh utamanya serta aku menonton di Bioskop Arjuna. Tidak ada yang spesial dengan film yang kutonton ini.
Duduk di SMA aku menyaksikan dua film: pertama Jurassic Park, kedua Fatahillah. Film pertama aku tonton dengan beberapa orang temanku yang aku bahkan lupa siapa mereka. Yang membekas di ingatanku waktu itu hanyalah kesadaran akan kecanggihan teknologi film sampai bisa menciptakan hewan Dinosaurus dengan begitu nyata. Sedang film Fatahillah aku tonton karena alasan formal. Aku diharuskan untuk membayar sejumlah uang dan menontonnya oleh Sekolahku. Dengan demikian aku menonton film tersebut bersama seluruh teman-temanku SMA. Tidak ada yang spesial dengan film tersebut kecuali kesadaran akan agenda tersembunyi dari para Pendidik dan Guru kita.
Itulah keseluruhan film yang sempat aku tonton di Bioskop. Sampai detik ini aku menuliskan pengalamanku ini, aku belum pernah menonton kembali sebuah film di gedung bioskop. Aku menonton film sekarang ini kebanyakan dari rental CD atau dari kaca televisi. Inilah kegersangan jalan yang aku tempuh dalam dunia film layar lebar.
mas punya film saur sepuhnya ga kalau punya saya minta lingnya mas
terima kasih
It’s remarkable to go to see this web site and reading the views of
all mates about this article, while I am also eager of getting experience.
If you are going for most excellent contents like me, just visit this web page everyday
because it gives quality contents, thanks
No matter if some one searches for his vital thing, so he/she wishes to be available that in detail, thus that thing is maintained over here.