Dalam beberapa kesempatan di blog ini, saya beberapa kali menggunakan term “Dogma” untuk merujuk pada “sesuatu” yang kita (baca: saya) terima apa adanya tanpa mampu melakukan justifikasi secara menyeluruh. Yang cukup menarik adalah, ternyata dalam beberapa kesempatan, penggunaan istilah Dogma ini di gugat oleh sebagian orang dikarenakan “sesuatu” yang diterima apa adanya tanpa bisa dibuktikan (misalnya), itu belum tentu sebuah dogma, or tidak mau dikatakan sebuah dogma.
Waktu itu memang saya memilih kata “Dogma” secara alamiah saja, jadi saya gak menelusuri seluk beluk atau ruang lingkup kata “Dogma” itu dimana saja digunakan or diperbolehkan digunakan. Saya hanya bingung saja ketika ingin menamai hal hal yang “tidak mampu or tidak mungkin dibuktikan kebenarannya” tapi kita terima sebagai sebuah kebenaran, entah karena terpaksa or karena emang udah jadi keyakinan kita sendiri.
Beberapa hal yang saya sebut dogma (selain tentunya dogma agama yang emang sudah sering “digunakan” dan “diterima” sebagai peruntukan kata itu) adalah aksioma matematika, dasar dasar fisika seperti waktu, ruang, sebab-akibat (kausalitas) dan entitas sesuatu, dan beberapa hal lainnya yang jarang sekali disebut sebagai dogma.
Kenyataannya ruang waktu, aksioma itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibuktikan secara holistik aka masih bisa diragukan tapi diterima (dengan alasannya masing masing tentunya). Jadi waktu itu saya langsung aja teringat term Dogma dan memilih mengelompokkannya dalam satu kata itu.
Dogmatism
Menurut merriam webster dictionary, dogmatism diartikan (salah satunya) sebagai sebuah system atau cara pandang tentang ide(-ide) berdasarkan premis(-premis) yang belum cukup benar ditelusuri. Biar tidak salah persepsi, saya copykan aja dalam kalimat aslinya:
a viewpoint or system of ideas based on insufficiently examined premises
Ini agak berbeda dengan arti kata Dogma di Meriam Webster dictionary yang sama sekali tidak menyebutkan hal tersebut tapi lebih mengarah ke “doctrin yang authoritative”. Untuk lengkapnya tentang Dogma silahkan baca di sini.
Dogma dan Dogmatism
Merujuk kepada Dogma yang saya gunakan dengan definisi yang saya terapkan itu dan juga Dogmatism / Dogmatisme yang diberikan oleh Merriam Webster dictionary, sepertinya ada sebuah benar merah diantara keduanya. Hanya saja saya tetep merasa sedikit melakukan “pemaksaan” kata or sedikit melakukan penambahan “definisi” terhadap kata Dogma. Walaupun hal ini tentu saja bisa saya ralat dengan tidak lagi menggunakan kata “Dogma” dan menggantinya dengan term yang sesuai “Dogmatism”.
Sayangnya, dengan menggnati term itu dengan “dogmatism” maka seluruh artikel yang saya post (sebelum sebelumnya) musti juga di rombak secara keseluruhan. Karena kita tidak lagi bicara sebuah “kondisi” tapi bicara tentang “cara pandang or system”.
Ah sebaiknya saya biarkan saja. Toh mungkin di kelak kemudian hari, term “dogma” bisa mengakomodir sesuai dengan definisi saya. Kata itu bukanlah hal yang sakral yang musti dipertahankan, mereka berkembang sebagaimana pemikiran dan manusia itu sendiri yang berkembang. Demikan pula kata “Dogma”, dia bukanlah sesuatu yang musti “disakralkan”. Yang paling utama adalah ide yang saya sampaikan sudah terbenderangkan disana.
Salam Tanya
Haqiqie Suluh
Sepertinya, pendapat bahwa yang bisa disebut dogma hanya “ini” sementara “itu” tidak bisa disebut dogma, sudah jadi dogma tersendiri. Abaikan sajalah.. :mrgreen:
nah, ini dia yang pas buat bahan ngerjain kuliah
ga ngerti gituan
Ah sebaiknya saya biarkan saja. Toh mungkin di kelak kemudian hari, term “dogma” bisa mengakomodir sesuai dengan definisi saya. Kata itu bukanlah hal yang sakral yang musti dipertahankan,
Sayangnya, dengan menggnati term itu dengan “dogmatism” maka seluruh artikel yang saya post (sebelum sebelumnya) musti juga di rombak secara keseluruhan. Karena kita tidak lagi bicara sebuah “kondisi” tapi bicara tentang “cara pandang or system”.
Kenyataannya ruang waktu, aksioma itu adalah sesuatu yang tidak bisa dibuktikan secara holistik aka masih bisa diragukan tapi diterima (dengan alasannya masing masing tentunya)