Kebo Giro. Aslinya sih sebenarnya nama dari gending Jawa Temanten (alat musik / gegamelan). Tapi oleh adik kelasku SD-SMP Kebo giro dijadikan sebuah nama kesenian tradisinal abad 21, dan lebih dikedepankan pada Kebo dalam yang sesungguhnya kedalam art performancenya. Ini terlihat dari tanduk yang dipakai dikepala para pemainnya.
Catatan: Perubahan dari kostum / pakaian yang dikenakan adalah sebuah evolusi karya dari Kebo Giro yang tidak monoton. Dari sederhana hitam-hitam, sampai ke yang penuh warna. Gambar diambil dari foto gallery facebook Pengelola dan Pencipta Kebo giro. Link fbnya terlampir dibawah
Konon, menurut Sang Pencipta Kesenian ini, ide pembuatan Kebo Giro hadir ketika disuruh membuat fragmen tanpa konsep untuk sebuah festival. Artinya Beliau dan kawan-kawan sedusunnya disuruh membikin sesuatu yang bisa ditampilkan dalam festival tapi harus murni ciptaan sendiri. Tarian Kebo Giro lahir sekitar tahun 2010 atau 2 tahun silam bertepatan dengan Festival tersebut.
Sekedar pengantar apa filosofi dibalik Kebo Giro ini, beliau menjelaskan,” Kebo Giro adalah tarian kontemporer yang menceritakan tentang gerak dan tingkah Kerbau atraktif. Kenapa musti Kebo? Ini terinspirasi dari Tokoh-tokoh besar jaman lampau, yang dengan penuh kebanggaan menggunakan nama binatang ini untuk identitasnya. Sebutlah Kebo Anabrang, Lembu Sora, Kebo Marcuet, dan sebagainya. Gerak dinamis serta rampag peloq pada gendingan merupakan keelokan dari tarian Kebo Giro.
Dilain pihak, Kebo Giro dengan alunan gamelannya juga merupakan representasi dari perjalanan kerbau dan interaksi kerbau dengan kita (baca: manusia). Kami (beliau dkk) juga masih menggunakan kerbau untuk membajak sawah dalam keseharian mereka sebagai petani. Tanpa ada alat modern untuk menggarapnya.”
Kebo Giro dikelola oleh Yaser Arafat aka Dhaliment Celeng (silahkan yang pengen nanggap atau nyewa menghubungi beliau ini), dan benar-benar murni karya anak-anak Bandongan, Gondosuli, Muntilan, Magelang.
kalau gak keliru tembang kebo giro diciptakan oleh ki narto sabdo kan, iya gak gan?
senang sekali membaca artikel ini dan ternyata masih ada yang peduli dan mau melestarikan budaya kearifan bangsa, saya jadi bangga dan salut sama penciptanya
kebo ireng warisan budaya indonesia
mana
Dilain pihak, Kebo Giro dengan alunan gamelannya juga merupakan representasi dari perjalanan kerbau dan interaksi kerbau dengan kita (baca: manusia).