Kemarin sore tepat sehari sebelum hari raya imlek atau tahun baru cina, saya kepikiran untuk menulis mengenai beberapa tokoh buku pemikir indonesia yang dulu sempat saya kagumi. Yang saya maksud dengan tokoh buku pemikir indonesia adalah tokoh tokoh yang menuliskan pemikirannya dalam bentuk text atau tulisan yang kemudian sampai dalam pembacaan saya dan membuat saya dulu sempat “terkagum-kagum” walaupun saya tidak mendalami atau memahami apa yang menjadi inti pemikiran mereka.
Saya kemudian berkata dalam hati saya sendiri, bermanfaat atau tidakkah jika saya menuliskan pemahaman saya terhadap mereka dengan sudut pandang saya sendiri dan subjektifitas penilaian saya sendiri terhadap pemikiran dari buku buku atau karya text mereka. Apakah nantinya hal ini akan bermanfaat bagi saya, anda, dan kalian serta mereka. Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggelayuti saya sampai beberapa jam, hingga akhirnya saya memutuskan untuk menulis pengantar ini.
Tokoh Indonesia merupakan hak subjektif saya untuk menentukan pilihan siapa saja mereka. Belum tentu yang bagi saya merupakan tokoh Indonesia lalu juga merupakan tokoh indonesia anda. Pilihan saya dan anda kemungkinan sama dan kemungkinan juga berbeda. Yang bagi anda mempengaruhi anda dan merupakan tokoh belum tentu akan menjadi tokoh bagi saya.
Sebagai sebuah upaya subjektif, kebanyakan dari pembahasan ini merupakan upaya dari saya sendiri dengan merujuk pada point-point pemikiran mereka yang secara subjektif saya anggap penting bagi saya sendiri. Target tokoh Indonesia pertama yang ingin saya bahas disini adalah Jalaludin Rahmat, kemudian disusul oleh Gunawan Mohammad. Sedang nama-nama yang lain, masih dalam taraf pertimbangan saya. Berikut merupakan pengantar ringkas yang kemungkinan akan saya buat versi panjangnya dalam artikel yang terpisah.
Jalaludin Rahmat atau Kang Jalal
Dari buku-bukunya yang saya baca, saya menyimpulkan secara subjektif, sampai saat ini, bahwa tidak ada hal atau pemikiran yang murni yang muncul dari diri kang jalal atau Jalaludin Rahmat. Jalaludin Rahmat lebih tepat saya sebut sebagai ensiklopedia buku, mengingat ia lebih banyak merangkai kejadian kejadian atau cuplikan-cuplikan ilmiah atau buku ke dalam bukunya sendiri. Lanjutkan membaca ‘Jalaludin Rahmat, Goenawan Mohammad: Seri Pemikiran Tokoh Indonesia’
Komentar Anda