Coba itu Jokowi diboikot oleh media-media ternama. Semacam Kompas.com, Detik.com, Okezone.com memboikot liputan tentang Jokowi, juga TVOne, MetroTV, atau RCTI.
Kuacungi jempol kalau media-media ini berani memboikot Jokowi, sehingga Jokowi tidak lagi popularitasnya naik terus. Sebagai Jokowi-hater, saya pun tak senang dengan popularitas Orang Solo ini.
Eh tapi tentu saja ada yang diuntungkan. Siapa?
Yang untung tentu, media-media lainnya yang tetep memuat berita tentang Jokowi. Bakalan kelimpahan trafik dan Penonton. Alhasil pemasang iklanpun naik, lalu pendapatan naik.
Artinya apa? Memboikot Jokowi oleh media sama dengan “membunuh pendapatan” media itu sendiri dan “menaikkan pendapatan” saingannya. Secara bisnis, ya tentu ini adalah tindakan bodoh.
Ini sama dengan: memboikot berita tentang penangkapan teroris; atau memboikot celotehan fenomenalnya Fahri Hamzah atau Ruhut Sitompul atau Munarman; atau memboikot heboh sweepingnya FPI; dan sejenisnya. Bakalan rugi sendiri akhirnya.
Komentar Anda