Mbah Maridjan, Wedhus, Gempa dan Ratu Kidul

Dari mulut ke mulut, dari bibir ke bibir sampailah sebuah cerita ke gendang telingaku. Konon, sewaktu gempa meluluhlantakkan Bantul dan Klaten serta beberapa daerah di sekitarnya, semua itu karena sebuah kelalaian dari sang juru kunci merapi Mbah Maridjan dengan Sang Penguasa Laut Kidul, Nyi Roro Kidul.

Dalam pertapaannya serta ritual tolak bala yang dilakukan oleh Mbah Maridjan guna menghindari kemarahan merapi, ia mendapatkan suatu petunjuk dan kekuatan dari Yang Maha Kuasa. Wedhus gembel yang dimuntahkan Merapi akan mampu ia halau dengan segenap kekuatannya. Wedhus gembel Merapi mampu ia alihkan sasarannya yang semula ke wilayah di sekitar merapi menuju ke manapun Mbah Maridjan ingin membuangnya. Kemudian Mbah Maridjan berfikir mana tempat yang paling tepat untuk membuang wedhus merapi itu. Usul punya usul dipilihlah Australia sebagai tempat buangannya. Anda pasti bisa menebak kenapa?

Maka dimulailah proses pembuangan wedhus itu. Dengan segenap kekuasaan yang diberikan oleh Sang Hyang Widi kepada Mbah Maridjan dihalaulah setiap wedhus merapi itu ke arah Australia, namun ditengah-tengah jalan Mbah Maridjan kebingungan dan berkata,”Jalan ke Australia itu kemana arahnya yaa? Maaf soalnya saya belum pernah pergi kesana.” Namun apa lacur, karena Mbah Maridjan sudah tidak berada di alam manusia lagi namun tengah berada di alam lelembut, tidak ada yang mampu memberikan jawaban kepadanya.

Sampailah upaya pembuangan wedhus itu ke laut selatan. Karena kebingungan jalan ke Australia tersebut maka wedhus yang hendak di buang Mbah Maridjan ke Australia itu hanya berputar-putar di atas laut Pantai Selatan. Ternyata hal tersebut mengganggu kenyamanan Sang Penguasa Laut Kidul alias Nyi Roro Kidul. Sang perempuan nan sakti mandraguna ini sambil menunggang kereta kencana yang bertahta emas berlian menegur Mbah Maridjan,” Hei Maridjan kenapa kamu bawa wedhus-wedhus jelek ini ke tempatku, Aku tidak suka dengan wedhus-wedhus ini”. Dengan gemetaran Mbah Maridjan menyauti,” Ampun Nyi, dalem kesasar tidak tahu jalan ke Australia Nyi, dalem nyuwun pangapunten!”

Namun karena kenyamanan dan ketentramannya telah terusik, Ratu Kidul tidak mau tahu sehingga dengan penuh amarah ia menghalau wedhus-wedhus itu dengan selendang emasnya yang sakti tiada tara. Sekali kibas wedhus-wedhus itu musnah entah kemana, namun karena kibasan penuh emosi yang tak terkontrol maka kekuatan kibasan selendang Ratu Kidul sampai berpengaruh pada Dasar Bumi Mataram. Dan dalam hitungan detik, goncangan maha dahsyat terjadi selepas kibasan selendang Ratu Kidul yang sakti itu. Gempa dahsyat muncul dengan hebatnya. Bumi bergoncang. Rumah-rumah roboh. Dan Mbah Maridjan dengan miris hati hanya bisa menyaksikan kekuatan maha dasyat dari sang Penguasa Laut Selatan itu tanpa bisa berbuat apa-apa. Dan anda bisa tahu apa yang terjadi selanjutnya.

Demikianlah kenapa gempa bisa terjadi di Bantul dan sekitarnya.